IKUT MERASAKAN KEGELAPAN MAKAM YESUS DALAM IBADAT TENEBRAE (IBADAT 7 SABDA)
Nyarumkop, 16/4/2022
Sabtu Suci yang jatuh pada hari ini diawali dengan Ibadat Tujuh Sabda yang dilaksanakan pada pagi hari tepatnya pukul 07.00 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Persekolahan Katolik Nyarumkop. Ada 8 lilin dipasang di depan altar dan satu lilin besar yang telah dinyalakan. Ibadat dimulai dengan nyanyian Taize yang mendukung suasana itu, setiap pembacaan satu sabda maka satu lilin dipadamkan oleh seorang petugas ibadat dan setelah itu diselingi dengan lagu.
Ibadat ini dikuti oleh umat Persekolahan Katolik Nyarumkop kurang lebih sebanyak 80-an orang dengan suasana hening dan penuh penghayatan mengingat bahwa dalam ibadat ini dibacakan 7 sabda terakhir Yesus sebelum Ia wafat. Petugas dalam ibadat ini adalah seminaris Tahun Orientasi Panggilan sebanyak 9 orang. 2 orang bertugas membacakan sabda-sabda Yesus dan renungan lalu 7 orang lainya bertugas untuk mematikan lilin.
Ibadat yang dilaksanakan setelah Jumat Agung ini merupakan adaptasi dari Offcium Tenebrarum atau Tenebrae. Ibadat Tenebrae suatu ibadat yang biasa dilakukan di gereja-gereja dan biiara-biara kuno. Sampai sekarang ibadat ini masih tetap dilaksanakan di sejumlah gereja dan juga biara-biara. Tenebrae artinya kegelapan. Tujuan ibadat ini adalah untuk ikut serta merasakan suasana kegelapan kubur Yesus.
Kita mengimani bahwa Yesus benar-benar mengalami kematian seperti kita. Kita yakin dan percaya, setiap kata menjelang wafat-Nya jadi pesan emas untuk kita yang masih berziarah didunia ini. Selain itu, ibadat ini juga menjadi visualisasi ketika sang terang dunia sedang tidak berada lagi didunia ini. Maka, ibadat ini sekaligus mengarahkan umat pada liturgi cahaya pada malam paskah.
Dalam ibadat ini umat
diajak untuk membayangkan bahwa pada saat ibadat diri umat hadir mengelilingi
jenazah Yesus bersama Bunda Maria, para perempuan, Yusuf dari Arimatea dan
beberapa murid yang setia selalu bersama Yesus dan umat juga diajak untuk
mengingat apa yang baru terjadi di Kalvari dan ikut merasakan apa yang
dirasakan Bunda Maria dan para perempuan yang setia mengikuti Yesus dan
beberapa orang yang ikut memakamkan Yesus.
Simbol-simbol yang dipakai dalam ibadat ini adalah lilin besar yang melambangkan yesus sendiri. Sedangkan lilin yang lain adalah simbol dari ketujuh sabda terakhir yang diucapkan Yesus ketika tergantung di kayu salib. Nanti saat ibadat satu persatu lilin dipadamkan sebagai tanda kita bahwa memasuki kegelapan yang dialami oleh Yesus.
Penulis: Diknasius Pernando Yogi, Alpianus piang & Rangga Grahita Pratiyasmoro
Editor: Diknasius Pernando Yogi
Fotografer: Sesarius Lamur
Komentar
Posting Komentar