PERAYAAN MINGGU PALMA DI PERSEKOLAHAN KATOLIK NYARUMKOP
![]() |
Perarakan Yesus sebagai Raja dilakukan dengan sangat meriah dimulai dari halaman Susteran SFIC dan berakhir di Gereja Santa Maria PKN. Lagu “Yerusalem Lihatlah Rajamu” yang dibawakan oleh koor Mahasiswa TOPANG, asap dupa yang membumbung tinggi, serta lambaian rimbunnya daun palma semakin menambah kemeriahan perarakan. Perarakan tersebut kemudian dilanjutkan dengan Upacara Misa Kudus mengenang sengsara Tuhan Yesus Kristus.
Minggu, 10 April 2022, Gereja Katolik Roma mulai memasuki masa Pekan Suci yang dimulai dengan Perayaan Minggu Palma. Pada hari ini, Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya. Masuknya Yesus ke Yerusalem mengumumkan kedatangan Kerajaan yang dibawa Mesias Sang Raja melalui Paskah kematian dan kebangkitan-Nya. Dengan Perayaan masuknya ini pada Hari Minggu Palma, Gereja membuka Pekan Suci ( KGK 560).
Warga Persekolahan Katolik Nyarumkop (PKN) juga turut memeriahkan perayaan ini. Perayaan Minggu Palma diselenggarakan di Gereja Santa Maria PKN. Misa dipimpin oleh RD. Fransiskus Peran sebagai selebran utama bersama RP. Heronimus Papantro, OFMCap & RP. Jhon Wahyudi, OFMCap sebagai imam konselebran. Umat yang hadir diperkirakan mencapai ± 150 orang dari berbagai asrama baik asrama Putra (Timonong, Bhineka, Seminari) dan Putri (Symphoriana). Misa ini juga dihadiri oleh Suster-Suster SFD dan SFIC, bruder, frater serta masyarakat sekitar lingkungan PKN.
RD. Fransiskus Peran dalam homilinya mengatakan bahwa perayaan Minggu Palma merupakan perayaan mengenang sengsara Tuhan yang dimulai dengan Yesus disambut sebagai Raja di gerbang Yerusalem. Seorang Raja itu datang mengendarai seekor keledai. Keledai biasanya digunakan untuk mengangkut beban berat. Yesus dan keledai-Nya melambangkan teladan kerendahan hati dan kedatangan-Nya untuk menebus dosa manusia. Maka kita sebagai manusia yang sadar akan kelemahan dan bahwa diri ini berdosa, hendaknya semakin memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Usaha tersebut hanya bisa dilakukan melalui doa, sakramen Tobat, dan perbuatan cinta kasih.
Penulis dan editor: Yoga Dwi Kaswara
Dokumentasi: Sesarius Lamur & Kristoforus Armadios
Komentar
Posting Komentar